- Contoh Karya Ilmiah Biologi tentang Tumbuhan Bawang Merah. "KARYA TULIS ILMIAH TENTANG PENELITIAN PERUBAHAN-PERUBAHAN Arif Maulana Ahmad Arifin: Karya Ilmiah Tanaman jagung - Translate this page Jun 3, 2011 - Karya Ilmiah Tanaman jagung. PENDAHULUAN
Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjabarkan beberapa cara mengenai tanaman yang dapat ditumbuhkan tanpa menggunakan tanah. Metode-metode ini secara umum juga dikenal dengan sebutan bercocok tanam tanpa tanah. Termasuk menumbuhkan tanaman di tempat-tempat yang diisi air atau metode perantara bukan tanah, termasuk kerikil, pasir, zat silikat, dan medium-medium lain yang langka, mengetahui pengaruh limbah cair tahu terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman bayam merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial. Faktor dalam penelitian ini yaitu larutan nutrisi L dan media tanam M. dianalisis menggunakan ANOVA dua jalur. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu larutan nutrisi L dan media tanam M. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, pada perlakuan L1M1 merupakan perlakuan larutan limbah cair tahu dengan media tanam teknik hidroponik diperoleh hasil tinggi tanam dengan rata-rata 7,70 cm. Begitu juga pada pengamatan jumlah daun pada perlakuan L1M1 juga diperoleh hasil rata-rata 4,00 helai. Sama halnya pada panjang akar tanaman bayam merah diperoleh rata-rata paling tinggi, yaitu pada perlakuan L1M1 dengan rata-rata panjang akar 23,75 cm Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 1, Number 1, 2018, PAGE 1 - 9 ISSN Print 2622-4275 – Online 2622-7770 DOI Submitted Agust 03, 2018; Accepted December 14, 2018 JURNAL BIOSILAMPARI JURNAL BIOLOGI Copyright © STKIP PGRI Lubuklinggau SISTEM TANAM HIDROPONIK SAYUR BAYAM MERAH Amaranthus gangeticus DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI NUTRISI PERTUMBUHAN Anita Restu Puji Raharjeng1, Awalul Fatiqin2, Riri Novita Sunarti3 1,2,3 Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Jl. Prof. Zainal Abidin Fikri No. 1 A KM 3,5, Palembang 30126, Indonesia *Corresponding author, e-mail anitaraharjeng_uin A B ST RA C T The aims of this research is to know the effect of liquid wastes on vegetative growth of red spinach plants. This research used Factorial Random Design RAL. Objeks in this research are nutrient solution L and planting medium M. The data was analyzed using two way ANOVA. The treatment in this research is nutrient solution L and planting medium M. There are 2 types of nutrients used, the aquadest and the tofu liquid waste. There are 2 types of medium used, the cocopeat media and sand media. From result of research it is known that, at treatment L1M1 which is treatment with tofu liquid waste on cocopeat planting medium technique obtained high yield of planting with average 7,70 cm. Likewise on the observation of the number of leaves on L1M1 treatment also obtained an average yield of pieces. Similarly, at the roots of red spinach plants obtained the highest average, namely the treatment of L1M1 with an average root length of cm. Conclusion the use of tofu liquid waste as an additional nutrient for the growth of red spinach vegetable plants has an effect on the vegetative growth of red spinach plants. Keywords Hydroponic, Tofu Liquid Waste, Growth PENDAHULUAN Limbah merupakan salah satu penyebab pencemaran lingkungan yang membawa dampak memburuknya kesehatan bagi mayarakat. Dampak buruk tersebut disebabkan oleh limbah cair dari berbagai industri seperti industri pabrik tahu yang dalam proses produksinya menghasilkan limbah cair yang masih banyak mengandung unsur-unsur organik. Unsur organik dalam limbah cair itu mudah membusuk dan mengeluarkan bau yang kurang sedap sehingga selain mencemari air juga dapat mencemari udara sekitar pabrik produksi Makiyah, 2013. Industri tahu dalam proses pengolahannya, menghasilkan limbah baik limbah padat maupun cair. Limbah padat tahu berbahaya jika langsung dibuang tanpa pengolahan lebih terlebih dahulu, karena limbah ini dapat merubah kualitas air dan menurunkan kemampuan air di sekitar industri tahu. Sedangkan limbah cair tahu mengandung zat organik yang tinggi misalnya protein, lemak, karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor serta zat besi dan nitrogen Hadiyanto, 2018. Kandungan dalam limbah cair tahu tersebut dapat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman bayam. Dari beberapa uraian tersebut, bahwasannya dalam limbah yang dipandang tidak dapat digunakan lagi tenyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan nutrisi untuk pertumbuhan suatu tumbuhan. Limbah cair tahu tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk cair atau larutan nutrisi untuk pertumbuhan tumbuhan. Karena dalam Anita Restu Puji Raharjeng, Awalul Fatiqin, Riri Novita Sunarti 2 pertumbuhan tumbuhan sangat diperlukan nutrisi-nutrisi baik dalam jumlah mikro maupun makro, sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan baik. Mengenai hal tersebut telah diterangkan di dalam Al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, dalam surat Ar-Ra’d ayat 4 Allah SWT berfirman yang artinya “Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir.” Sangatlah jelas bahwa, Allah yang dalam firmanNya tersebut menjelaskan kepada hambanya untuk mempelajari apa yang telah diciptakan-Nya di bumi ini. Sekecil apa pun ciptaan-Nya tidaklah mungkin tidak mempunyai arti atau maksud yang menunjukkan kebesaran Allah SWT. Kita sebagai manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi ini, kemudian telah dibekali akal oleh Allah mempunyai kewajiban untuk memikirkan dan mengkaji serta meneliti apa yang telah Allah berikan kepada kita. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan upaya untuk memikirkan dan menemukan solusi yang tepat terhadap pemanfaatan limbah cair tahu, yang kebanyakan tidak digunakan lagi. Setelah diketahui beberapa kandungan nutrisi di dalam limbah cair tahu tersebut, maka dalam penelitian ini dicoba untuk mengaplikasikan limbah tersebut sebagai tambahan nutrisi bagi pertumbuhan tanaman bayam. Tanaman bayam digunakan dalam penelitian ini karena penyebaran tanaman bayam di Indonesia telah meluas ke seluruh wilayah dan merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai konsumsi harian masyarakat Indonesia. Data dari Biro Pusat Statistik tahun 1992 menyatakan bahwa dari ha luas pertanian bayam, ha berada di pulau Jawa dengan total volume produksi dalam satu tahun sebanyak ton atau 55% dari volume produksi nasional dalam tahun tersebut Bandini dan Aziz, 2001. METODE Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di Green Corner Hydroponic Palembang selama 1 bulan, mulai tanggal 1 – 31 Agustus 2017. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah pembibitan atau penyemaian, polybag, mistar, kain penyaring, ember plastik, gunting, pisau/cutter, beker gelas, dan wadah penyimpan nutrisi bos air 10 liter. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah limbah cair tahu, cocopeat, air, kain planel, kertas label, dan benih bayam merah Amaranthus gangeticus. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial. Faktor dalam penelitian ini yaitu larutan nutrisi L dan media tanam M. a. Faktor I larutan nutrisi terdiri atas 2 macam yaitu L0 = Air biasa sebagai kontrol dan L1 = limbah cair tahu. b. Faktor II media tanam terdiri dari 2 macam yaitu M1 = cocopeat, M2 = media pasir. t – 1 r – 1 = 15 Dimana t = jumlah perlakuan r = jumlah ulangan JURNAL BIOSILAMPARI JURNAL BIOLOGI Volume 1, Number 1, 2018 ISSN Print 2622-4275 – Online 2622-7770 SISTEM TANAM HIDROPONIK SAYUR BAYAM .... 3 Cara Kerja Cara kerja penelitian ini sesuai dengan Kusumastuti 2005 dengan modifikasi. Penyiapan Limbah Cair Ampas Tahu Menyiapkan limbah cair tahu. Banyaknya larutan yang disiapkan disesuaikan dengan jumlah pot yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu sekitar ± ml selama pengamatan, yaitu 4 minggu. Penyaringan Limbah Cair Tahu sebelum Digunakan Sebelum menggunakan limbah cair tahu dalam percobaan, terlebih dahulu dilakukan penyaringan dengan menggunakan kain saring. Hal ini bertujuan agar tidak tercampur oleh kerikil-kerikil kecil, pasir, dan sebagainya. Hasil penyaringan kemudian dapat digunakan dalam percobaan yang akan dilakukan. Penyemaian Bibit Tanaman Sebelum memulai penanaman dengan sistem hidroponik ini, yaitu dilakukan penyemaian terlebih dahulu. Bibit tanaman yang digunakan adalah benih bayam merah Amaranthus gangeticus. Penyemaian menggunakan rockwool sejenis spons sebagai media persemaiannya. Pembuatan Tempat Media Tanam Terlebih dahulu disiapkan polybag berukuran 12 x 17 cm, kemudian masukkan pada polybag bagian atas tersebut, yaitu medianya menggunakan pasir, dan cocopeat sesuai dengan perlakuan. Penanaman dan Pemeliharaan Kecambah bayam merah Amaranthus gangeticus yang telah berdaun 4 dipindahkan pada masing-masing pot/botol yang telah dibuat, yaitu dengan meletakkan bibit yang sudah disemai menggunakan rockwool di tengah rockwoll-nya disertakan dalam penanaman. Lalu media tanam sesuai dengan perlakuan media pasir, sekam bakar, cocopeat, agar bibit tidak bergeser. Bagian bawah botol tersebut diisi 300 ml air ataupun limbah cair sesuai perlakuan. Pergantian air dan limbah cair tahu tersebut dilakukan tiga hari sekali. Variabel Pengamatan Data yang diamati adalah jumlah daun, tinggi tanaman dan panjang akar. Pengukuran dilaksanakan setelah tanaman berumur 7 hari setelah tanam. Tahap Pengamatan a. Tinggi tanaman diukur setiap minggu dengan cara mengukurnya dari permukaan atas media sampai dengan ujung tunas daun. b. Dihitung jumlah daun yang tumbuh sempurna, dilakukan seminggu sekali mulai dari minggu pertama setelah penanaman sampai panen. c. Kegiatan tersebut dilakukan selama enam minggu, yaitu pada minggu pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, dan keenam setelah pemindahan benih. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Data tinggi tanaman bayam merah Amaranthus gangeticus berdasarkan perlakuan dan ulangan dari pengamatan setiap minggu dapat dilihat pada tabel 1. Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa, hasil rata-rata tinggi tanaman bayam merah yang telah dihitung dari pengamatan 1 – 4 MST minggu setelah tanam, pada larutan air biasa dengan media tanam cocopeat hidroponik L0M1 berkisar 6,48 cm, pada larutan air biasa dengan media tanam pasir L0M2 berkisar 4,84 cm, pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam cocopeat hidroponik L1M1 berkisar 6,98 Anita Restu Puji Raharjeng, Awalul Fatiqin, Riri Novita Sunarti 4 cm, dan pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam pasir L1M2 berkisar 2,53 cm. Tabel 1. Data Rata-rata Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Bayam Merah Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis sidik ragam dengan pola RAL, dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Dapat diketahui hasil analisis tersebut pada tabel 2. Hasil uji lanjut dengan uji Duncan taraf 5%, karena nilai KK Koefisien Keragaman yang dihasilkan sebesar 34,70%, dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 2. Analisis Data Pengaruh Limbah Cair Tahu terhadap Tinggi Tanaman Bayam Merah Keterangan * = berbeda nyata Tabel 3. Hasil Uji Duncan Tinggi Tanaman Bayam Merah Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan tambahan nutrisi limbah cair tahu dan media tanam memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bayam merah. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam tabel 2. menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan ANOVA dua jalur diperoleh untuk media tanam F hitung sebesar 14,92 dan nilai Ftabel pada taraf 5% = 4,35 Fhitung lebih besar daripada Ftabel. Sedangkan pada penambahan limbah cair tahu yaitu Fhitung sebesar 0,91, sehingga Fhitung tersebut lebih besar nilainya daripada Ftabel pada taraf 5% = 4,35 F hitung > F tabel. Artinya penambahan nutrisi limbah cair tahu memiliki pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman bayam merah. Adapun hasil rata-rata tinggi tanaman bayam merah yang telah dihitung dari pengamatan 1 – 4 MST minggu setelah tanam, dapat diketahui bahwa pada larutan air biasa dengan media tanam cocopeat hidroponik L0M1 berkisar 6,48 cm, pada JURNAL BIOSILAMPARI JURNAL BIOLOGI Volume 1, Number 1, 2018 ISSN Print 2622-4275 – Online 2622-7770 SISTEM TANAM HIDROPONIK SAYUR BAYAM .... 5 larutan air biasa dengan media tanam pasir L0M2 berkisar 4,84 cm, pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam cocopeat hidroponik L1M1 berkisar 6,98 cm, dan pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam pasir L1M2 berkisar 2,53 cm. Pada perlakuan L1M1 yakni penambahan larutan limbah cair tahu dengan media tanam cocopeat hidroponik rata-rata tinggi tanaman bayam merah diperoleh 6,98 cm. Pada perlakuan ini, penanaman bayam merah pada media tanam cocopeat hidroponik merupakan rata-rata tinggi tanaman paling tinggi. Pertumbuhan tanaman bayam merah pada perlakuan ini cukup baik. Tinggi tanaman dipengaruhi dengan adanya unsur makro dan unsur mikro media. Unsur hara makro dan mikro yang tersedia bagi tanaman akan dengan mudah dimanfaatkan tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman Hakim, 2006. Dalam penelitian ini, limbah cair tahun memiliki banyak kandungan N yang merupakan unsur makro yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman. Ditambah lagi pH limbah cair tahu yang digunakan memiliki pH 6 yang merupakan pH yang sesuai untuk absorbsi zat N ke dalam tanaman Saputri, 2015. Jumlah Daun Data yang didapat dari hasil penelitian, jumlah daun tanaman bayam merah Amaranthus gangeticus berdasarkan perlakuan dan ulangan dari pengamatan setiap minggu dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Data Rata-rata Hasil Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Bayam Merah Dari data pengamatan rata-rata jumlah daun dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah daun tanaman bayam merah yang telah dihitung dari pengamatan 1 – 4 MST Minggu Setelah Tanam, pada larutan air biasa dengan media tanam cocopeat hidroponik L0M1 adalah 3,95 helai, pada larutan air biasa dengan media tanam pasir L0M2 adalah 2,63 helai, pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam cocopeat hidroponik L1M1 adalah 4,70 helai, dan pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam pasir L1M2 adalah 3,91 helai. Tabel 5. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Limbah Cair Tahu terhadap Jumlah Daun Tanaman Bayam Merah Keterangan * = berbeda nyata Anita Restu Puji Raharjeng, Awalul Fatiqin, Riri Novita Sunarti 6 Kemudian dari data tersebut dilakukan analisis sidik ragam dengan pola RAL dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Adapun hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Berdasarkan hasil KK Koefisien Keragaman yang telah didapatkan yaitu sebesar 40,82%, maka uji lanjut yang dilakukan adalah dengan menggunakan Uji Duncan taraf 5% seperti pada tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Duncan Jumlah Daun Tanaman Bayam Merah Pada perlakuan L0M1 rerata jumlah daun bayam merah tiap minggunya mengalami penurunan tabel 4. Hal ini disebabkan karena adanya faktor lain yang menyebabkan daun menjadi kering dan akhirnya rontok. Faktor tersebut diantaranya adanya penyakit dan hama yang menyerang tanaman. Begitu juga pada perlakuan L0M2, L1M1, dan perlakuan L1M2 setelah dilakukan pengamatan selama empat minggu rerata jumlah daun selalu mengalami penurunan. Menurut Rukmana 1995, hama yang merusak pertanaman sayur yaitu ulat tanah, kutu daun, dan tungau, sedangkan penyakit yang sering ditemukan adalah bercak septoria, bercak cercospora, nematoda akar, dan hawar daun bakteri. Menurut Wasonowati 2011, pengaruh tinggi tanaman berkaitan dengan bertambahnya jumlah dan ukuran sel serta pembentukan jaringan yang sebanding dengan pertumbuhan batang daun dan sistem perakarannya. Pertumbuhan tinggi tanaman menunjukkan aktivitas pembentukan xylem dan pembesaran sel-sel yang tumbuh. Aktivitas ini menyebabkan kambium terdorong keluar dan terbentuknya sel-sel baru di luar lapisan-lapisan tersebut sehingga terjadi peningkatan tinggi tanaman. Pada pengamatan jumlah daun tanaman bayam merah ini dilakukan penghitungan satu minggu sekali 1–4 MST. Jumlah daun yang tumbuh menunjukkan rata-rata hasil yang berbeda-beda. Adapun hasil akhir jumlah daun tanaman bayam merah tabel 6 memiliki rata-rata yaitu pada larutan air biasa dengan media tanam cocopeat hidroponik L0M1 adalah 3,95 helai, pada larutan air biasa dengan media tanam pasir L0M2 adalah 2,63 helai, pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam cocopeat hidroponik L1M1 adalah 4,70 helai, dan pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam pasir L1M2 adalah 3,91 helai. Jumlah helaian daun tanaman dipengaruhi oleh keberadaan makro dan mikro nutrient dalam media. Menurut Maillard, dkk., 2015 disebutkan bahwa ketidakadaan unsur N akan mengakibatkan penuaan pada daun. Limbah cair tahu kaya akan unsur N, sehingga unsur ini mendorong perbanyakan dan pertumbuhan daun tanaman. Selain itu, unsur Ca dan Mn yang terkandung dalam limbah cair tahu dapat memacu pertumbuhan floem tanaman. Unsur K, P dan Mg diketahui memiliki peran penting dalam pemasakan buah dan pertumbuhan vegetatif. Ditambah pula dengan kondisi pH yang sesuai yaitu 6 mengakibatkan unsur – unsur tersebut mudah untuk diserap dan diedarkan di seluruh bagian tanaman. JURNAL BIOSILAMPARI JURNAL BIOLOGI Volume 1, Number 1, 2018 ISSN Print 2622-4275 – Online 2622-7770 SISTEM TANAM HIDROPONIK SAYUR BAYAM .... 7 Panjang Akar Pada pengamatan panjang akar ini dilakukan pengukuran satu kali, yaitu panjang akar diukur pada minggu keempat atau pada akhir pengamatan. Berdasarkan perlakuan dan ulangan dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh data hasil penelitian panjang akar tanaman bayam merah Amaranthus gangeticus pada tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Hasil Pengamatan Tanaman Bayam Merah Dari data hasil pengamatan rata-rata panjang akar tanaman bayam merah, dapat diketahui bahwa pada larutan air biasa dengan media tanam cocopeat hidroponik L0M1 berkisar 17,26 cm, pada larutan air biasa dengan media tanam pasir L0M2 berkisar 16,25 cm, pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam cocopeat hidroponik L1M1 berkisar 23,75 cm, dan pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam pasir L1M2 berkisar 10,91 cm. Kemudian dari data tersebut dilakukan analisis sidik ragam dengan pola RAL dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Adapun hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Limbah Cair Tahu terhadap Panjang Akar Tanaman Bayam Merah Keterangan * = berbeda nyata Berdasarkan hasil analisis data tabel 8, didapatkan nilai KK Koefisien Keragaman adalah 36,50%. Adapun selanjutnya untuk mengetahui perbedaan pengaruh masing-masing perlakuan dilakukan uji lanjut. Berdasarkan hasil KK Koefisien Keragaman yang didapatkan, maka uji lanjut yang dilakukan untuk pengamatan panjang akar ini adalah dengan menggunakan Uji Duncan taraf 5 %, seperti pada tabel 9. Pada pengamatan panjang akar, dilakukan satu kali selama penelitian yaitu pada akhir panelitian minggu ke-4 pengamatan. Adapun data rata-rata yang diperoleh pada larutan air biasa dengan media tanam cocopeat hidroponik L0M1 berkisar 17,26 cm, pada larutan air biasa dengan media tanam pasir L0M2 berkisar 16,25 cm, pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam cocopeat hidroponik L1M1 berkisar 23,75 cm, dan pada larutan limbah cair tahu dengan media tanam pasir L1M2 berkisar 10,91 cm. Data dari hasil pengukuran panjang akar tersebut menunjukkan rata-rata yang berbeda-beda. Anita Restu Puji Raharjeng, Awalul Fatiqin, Riri Novita Sunarti 8 Tabel 9. Hasil Uji Duncan Panjang Akar Tanaman Bayam Merah Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa pada perlakuan kontrol yakni dengan larutan nutrisi air biasa akar tanaman memanjang sampai ke tempat larutan nutrisi. Sedangkan pada perlakuan dengan penambahan larutan nutrisi limbah cair tahu, akar hanya berada pada media tanam, dan jumlah akar yang tumbuh pada tanaman cukup banyak. Berbeda dengan perlakuan kontrol, jumlah akar lebih sedikit dan berukuran panjang-panjang. Adapun penyebab terlalu panjangnya akar pada perlakuan kontrol tersebut yaitu sangat minimnya kandungan nutrisi yang ada pada larutan air biasa tersebut. Sedangkan media tanam dengan teknik hidroponik hanyalah sebagai penopang tanaman, dan pada media tanam tersebut jumlah nutrisi yang dikandungnya juga sedikit sehingga perlu penambahan nutrisi dari luar yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh. Jika nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan kurang tersedia bagi tumbuhan, maka akan menyebabkan akar berusaha untuk selalu mencari nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan tersebut. Menurut Rosliana 2005, menyatakan bahwa pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik, karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan larutan atau air yang berlebihan. Pada media tanam kandungan nutrisi jumlahnya hanya sedikit, sehingga kebutuhkan nutrisi bagi tumbuhan kurang terpenuhi. Panjang akar sangat dipengaruhi oleh keberadaan makro dan mikro nutrient dalam media. Maillard, dkk., 2015 menyatakan bahwa unsur K, P dan Mg diketahui memiliki peran penting dalam perpanjangan akar dan merupakan unsur utama dalam perkecambahan. Limbah cair tahu memiliki kandungan K dan P yang tinggi, yang mana dengan kondisi pH yang sesuai yaitu 6 mengakibatkan unsur – unsur tersebut mudah untuk diserap dan diedarkan di seluruh bagian tanaman. SIMPULAN Penggunaan limbah cair tahu sebagai tambahan nurisi pertumbuhan tanaman sayur bayam merah, berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman bayam merah. Media tanam pasir lebih optimum untuk pertumbuhan bayam merah ialah pada penggunaan larutan air biasa. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih ditujukan kepada LP2M UIN Raden Fatah Palembang telah memberikan hibah dana penelitian pada tahun anggaran 2017. REFERENSI Bandini, Y. & Aziz, N. 2001. Bayam. Jakarta. Penebar Swadaya. Hadiyanto, H. 2018. Ozone Application for Tofu Waste Water Treatment and Its Utilisation for Growth Medium of Microalgae Spirulina sp. International JURNAL BIOSILAMPARI JURNAL BIOLOGI Volume 1, Number 1, 2018 ISSN Print 2622-4275 – Online 2622-7770 SISTEM TANAM HIDROPONIK SAYUR BAYAM .... 9 Conference on Energy, Environmental and Information System ICENIS 2017. Hakim, N. 2006. Pengelolaan Kesuburan Tanah Masam dengan Teknologi Pengapuran Terpadu. Padang Andalas University Press. Kusumastuti, 2005. Analisis Manfaat dan Biaya Sosial Limbah Industri Tahu dan Limbah Peternakan di Daerah Pedesaan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 12 1, 1-12. Makiyah, M. 2013. Analisis Kadar N, P dan K pada Pupuk Cair Limbah Tahu dengan Penambahan tanaman matahari Meksiko Thitonia diversivolia Skripsi. Semarang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Maillard, A., Diquélou, S. Billard, V. Laîné, P. Garnica, M. Prudent, M. Garcia-Mina, J-M., Yvin, & Ourry, A. 2015. Leaf Mineral Nutrient Remobilization During Leaf Senescence and Modulation by Nutrient Deficiency. Front Plant Sci, 6317, 1-15. doi Rosliana, R & Sumarni, N. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik. Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayur. Rukmana. 1995. Bertanam Seledri. Yogyakarta. Kanisius. Saputri, 2015. Pengolahan Air Limbah Cair Pabrik Tahu. Semarang Universitas Diponegoro. Wasonowati, C. 2011. Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat Lycopersicon esculentum dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Fakultas Pertanian. Universitas Trunojoyo Madura. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. H. HadiyantoTofu industries produce waste water containing high organic contents and suspendid solid which is harmful if directly discharged to the environment. This waste can lead to disruption of water quality and lowering the environmental carrying capacity of waters around the tofu industries. Besides, the tofu waste water still contains high nitrogen contents which can be used for microalgae growth. This study was aimed to reduce the pollution load chemical oxygen demand-COD of tofue wastewater by using ozone treatments and to utilize nutrients in treated tofu waste water as medium growth of microalgae. The result showed that the reduction of COD by implementation of ozone treatment followed first order kinetic. Under variation of waste concentrations between 10-40%, the degradation rate constant was in the range of min-1. The microalgae was able to grow in the tofue waste medium by the growth rate constants of day-1. This study concluded that tofu waste was highly potent for microalgae plants have to cope with fluctuating mineral resource availability. However, strategies such as stimulation of root growth, increased transporter activities, and nutrient storage and remobilization have been mostly studied for only a few macronutrients. Leaves of cultivated crops Zea mays, Brassica napus, Pisum sativum, Triticum aestivum, Hordeum vulgare and tree species Quercus robur, Populus nigra, Alnus glutinosa grown under field conditions were harvested regularly during their life span and analyzed to evaluate the net mobilization of 13 nutrients during leaf senescence. While N was remobilized in all plant species with different efficiencies ranging from 40% maize to 90% wheat, other macronutrients K-P-S-Mg were mobilized in most species. Ca and Mn, usually considered as having low phloem mobility were remobilized from leaves in wheat and barley. Leaf content of Cu-Mo-Ni-B-Fe-Zn decreased in some species, as a result of remobilization. Overall, wheat, barley and oak appeared to be the most efficient at remobilization while poplar and maize were the least efficient. Further experiments were performed with rapeseed plants subjected to individual nutrient deficiencies. Compared to field conditions, remobilization from leaves was similar N-S-Cu or increased by nutrient deficiency K-P-Mg while nutrient deficiency had no effect on Mo-Zn-B-Ca-Mn, which seemed to be non-mobile during leaf senescence under field conditions. However, Ca and Mn were largely mobilized from roots -97 and -86% of their initial root contents, respectively to shoots. Differences in remobilization between species and between nutrients are then discussed in relation to a range of putative BandiniN AzizBandini, Y. & Aziz, N. 2001. Bayam. Jakarta. Penebar Kesuburan Tanah Masam dengan Teknologi Pengapuran TerpaduN HakimHakim, N. 2006. Pengelolaan Kesuburan Tanah Masam dengan Teknologi Pengapuran Terpadu. Padang Andalas University Manfaat dan Biaya Sosial Limbah Industri Tahu dan Limbah Peternakan di Daerah PedesaanT A KusumastutiKusumastuti, 2005. Analisis Manfaat dan Biaya Sosial Limbah Industri Tahu dan Limbah Peternakan di Daerah Pedesaan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 12 1, 1-12. Kadar N, P dan K pada Pupuk Cair Limbah Tahu dengan Penambahan tanaman matahari Meksiko Thitonia diversivoliaM MakiyahMakiyah, M. 2013. Analisis Kadar N, P dan K pada Pupuk Cair Limbah Tahu dengan Penambahan tanaman matahari Meksiko Thitonia diversivolia Skripsi.Bertanam Seledri. Yogyakarta. KanisiusRukmanaRukmana. 1995. Bertanam Seledri. Yogyakarta. Air Limbah Cair Pabrik TahuR N R SaputriSaputri, 2015. Pengolahan Air Limbah Cair Pabrik Tahu. Semarang Universitas Pertumbuhan Tanaman Tomat Lycopersicon esculentum dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Fakultas PertanianC WasonowatiWasonowati, C. 2011. Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat Lycopersicon esculentum dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Fakultas Pertanian. Universitas Trunojoyo Madura.
- Оσፉвс ፁмαстቡ
- Θβиፄукруг ሥճጽηαψиկ χосеትօվ
- Υщի εщιյоላθծю
Mengetahuitanaman bibit bonsai. Karya ilmiah biologi 1. Contoh Karya Ilmiah Tentang Kesehatan Contoh Karya Ilmiah Tentang Kesehatan Manfaat Cara Membuat Keripik Bayam 2 yang terbuat dari daun bayam dan digoreng dengan menggunakan tepung yang telah dibumbui.
0% found this document useful 0 votes39 views12 pagesDescriptionTugas Biologi Penelitian Pada Tumbuhan Bayam SMAN 22 Kab. TangerangCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes39 views12 pagesPenelitian Pada Tumbuhan BayamDescriptionTugas Biologi Penelitian Pada Tumbuhan Bayam SMAN 22 Kab. TangerangFull descriptionJump to Page You are on page 1of 12 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Bayamsayur (Amaranthus viridis.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi yang tinggi pada beragam ekosistem. Bayam memiliki siklus hidup yang relatif singkat, umur panen tanaman ini 3-4 minggu.
Contoh karya ilmiah tentang biologi tumbuhan tomat membahas secara rinci tentang salah satu tanaman budidaya yang populer di seluruh dunia. Dalam karya ilmiah ini, penulis memberikan informasi mendasar tentang asal-usul tomat dan evolusinya. Selain itu, karya ilmiah ini juga memperkenalkan anatomi dan fisiologi tumbuhan tomat, termasuk kendala-kendala pertumbuhannya dan faktor-faktor yang memengaruhi produktivitasnya. Asal-Usul dan Evolusi Tomat Tomat – atau Solanum lycopersicum – adalah spesies tumbuhan asli Amerika Selatan. Sampai saat ini, masih banyak perdebatan tentang negara yang memperkenalkan tomat ke Eropa. Ada beberapa teori yang mengarah pada kemungkinan bahwa tomat berasal dari Meksiko atau Peru. Di Eropa pada abad ke-16, tomat dikonsumsi sebagai sayuran, meskipun secara botanis dianggap sebagai buah-buahan. Konsumsinya berlanjut dan tomat dianggap sangat penting, bahkan menjadi bahan makanan populer di seluruh dunia saat ini. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Tomat Tumbuhan tomat memiliki anatomi yang relatif sederhana, tetapi sangat penting untuk memahami bagaimana tumbuhan tersebut bertumbuh dan menghasilkan buah. Pada dasarnya, tumbuhan tomat terdiri dari akar, batang, dan daun. Akar membantu menyerap nutrisi dari tanah dan mengikat tanaman ke tanah. Batang adalah bagian penyokong tanaman, membawa nutrien dari akar ke daun dan buah. Daun memainkan peran penting dalam fotosintesis, yaitu proses di mana tumbuhan menghasilkan glukosa dari chlorofil dan karbon dioksida. Kendala-kendala pertumbuhan tomat meliputi kecenderungan tomat untuk rusak atau terinfeksi penyakit, seperti kalus, pembusukan akar, dan kanker batang. Selain itu, pengembangan buah kadang-kadang terganggu oleh pemuliaan tumbuhan. Hal ini terutama mempengaruhi produksi buah yang berkualitas tinggi. Faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas tomat meliputi ketersediaan air dan nutrisi, iklim, dan keadaan tanah. Kesimpulan Dalam karya ilmiah ini, kita mempelajari bahwa tomat berasal dari Amerika Selatan dan tumbuh dengan baik di iklim yang hangat dan lembab. Tumbuhan tomat relatif sederhana dalam struktur dan komposisi, terdiri dari tiga bagian utama akar, batang, dan daun. Namun, kendala-kendala pertumbuhan dan faktor-faktor produktivitas dapat mengganggu keberhasilan budidaya tomat. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi pertanian telah berkembang pesat, memungkinkan para ahli untuk mengatasi beberapa kendala dalam produksi tomat. Ini adalah contoh karya ilmiah tentang biologi tumbuhan tomat yang dapat membantu para peneliti dan petani memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tanaman ini. Diharapkan bahwa karya ilmiah ini bisa menjadi kontribusi dalam upaya meningkatkan produktivitas dan mutu produksi tomat. Baca artikel lainnya tentang Sayur-sayuran
bayamhijau sayuran daun yang mengandung vitamin a,b,c dan zat-zat galian seperti kalsium dan zat besi.terdapat dua jenis bayam yaitu bayam berwarna hijau dan bayam berwarna hijau mengandung energi sebesar 16 kkal, protein 0,9 gr, lemak 0,4 gr, karbohidrat 2,9, kalsium166 mg, serat 0,7gr, zat besi 3,5mg vitamin c. manfaat bayam
Admin mengumpulkan data tentang Contoh Laporan Karya Ilmiah Tentang Tumbuhan. 10 Contoh Karya Tulis Ilmiah Sederhana Bahasa Indonesia Pdf Laporan Karya Ilmiah Bidang Biologikls Viii Putu Komponen Komponen Karya Ilmiah Ppt Download Pdf Metode Ilmiah Percambahan Kacang Hijau Wawan Beneran Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh laporan karya ilmiah tentang tumbuhan. Admin blog Kumpulan Contoh Laporan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh laporan karya ilmiah tentang tumbuhan dibawah ini. Oger Company Karya Tulis Ilmiah Lidah Buaya Sebagai 5 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tumbuhan Strukturnya Karya Ilmiah Biologi Pertumbuhan Kacang Hijau Contoh Karil Ut Pgsd Kelas Iv Ipa Struktur Dan Fungsi Bagian Ayura Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Bawang Daun Karya Ilmiah Tumbuhan Putri Malu Contoh Karya Ilmiah Biologi Singkat Dan Benar Untuk Tugas Contoh Karya Ilmiah Biologi Singkat Dan Benar Untuk Tugas Karya Tulis Ilmiah Contoh Penutup Makalahskripsi Dan Karya Ilmiah Yang Baik Contoh Proposal Karya Ilmiah Kebersihan Lingkungan Terbaru Contoh Kesimpulan Dan Saran Pada Karya Tulis Ilmiah Sains 17 Contoh Makalah Yang Baik Dan Benar Cara Membuat Lengkap Pengertian Karya Ilmiah Beserta Contoh Karya Tulis Ilmiah 20 Contoh Rumusan Masalah Makalahpenelitiankarya Ilmiah Sekian gambar-gambar yang dapat kami kumpulkan mengenai contoh laporan karya ilmiah tentang tumbuhan. Terima kasih telah mengunjungi blog Kumpulan Contoh Laporan 2019.
Denganini saya menyatakan laporan akhir yang berjudul Peningkatan Produksi Bayam Merah Melalui Pemberian Pupuk Organik Cair pada CV Tani Organik Merapi Yogyakarta adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Contoh karya ilmiah. Sumber Contoh Karya Ilmiah dengan Struktur Penulisan yang BenarContoh karya ilmiah. Sumber IPENDAHULUAN1. Latar BelakangBelakangan ini sampah menjadi konsen besar dunia karena permasalahan yang terus ditimbulkannya. Ada banyak kerugian yang disebabkan oleh sampah yang berdampak bagi kesehatan masih banyak orang yang enggan mendaur ulang sampah sehingga menyebabkan sampah terus menumpuk. Karena itu penelitian mengenai pemanfaatan kembali sampah penting untuk Rumusan MasalahBagaimana cara memanfaatkan kembali sampah?3. Tujuan PenelitianDapat mengetahui cara pemanfaatan kembali sampahBAB IIPEMBAHASANSampah yang banyak dihasilkan oleh masyarakat sebenarnya masih bisa digunakan agar tidak terlalu banyak menumpuk. Pemanfaatan kembali sampah pada dasarnya tidak memerlukan waktu lama. Yang terpenting adalah kreativitas dan sampah organik bisa diolah kembali menjadi sampah kertas bisa didaur ulang dan dijadikan kertas lagi. Untuk sampah plastik dan kaleng bisa dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai wadah, tergantung ukuran. Kesemua pemanfaatan sampah tersebut tergolong ke dalam reuse atau pemanfaatan IIIPENUTUPSampah memang tidak terlepas dari kehidupan manusia dan seringkali menimbulkan masalah. Akan tetapi bukan berarti tidak ada solusi untuk hal itu. Ada banyak cara untuk memanfaatkan sampah bahkan mengubahnya menjadi sumber IPENDAHULUAN1. Latar BelakangInternet saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Memang internet cukup membantu dalam menyelesaikan banyak pekerjaan. Akan tetapi ternyata internet pun tidak terlepas dari hal-hal negatif yang dapat berdampak buruk. Apalagi usia remaja merupakan saat-saat labil sehingga masih sering terseret arus. Untuk itu penelitian mengenai bahaya internet bagi remaja penting untuk Rumusan MasalahBagaimana bahaya internet bagi remaja?3. Tujuan PenelitianDapat menjelaskan bahaya internet bagi remajaBAB IIPEMBAHASAN1. Bahaya Internet Bagi RemajaInternet di kalangan remaja saat ini nampaknya sudah menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi tidak semua remaja memanfaatkan internet dengan benar. Ada banyak remaja yang cenderung menyalahgunakan internet sehingga berdampak buruk bagi dirinya dan riset yang mendalam, terdapat beberapa bahaya dari penyalahgunaan internet di kalangan remaja, yaitu sebagai berikut2. Perilaku bullying melalui sosial mediaMudahnya mengakses konten pornografi yang berakibat pada perilaku kejahatan seksual Maraknya kasus penculikan di kalangan remaja setelah berkenalan melalui sosial IIIPENUTUPInternet memang sangat membantu dalam kehidupan, akan tetapi ia tetap memiliki kekurangan. Karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengawasi anak-anaknya. Sehingga para remaja dapat membentengi diri dari hal-hal negatif dalam penggunaan internet.
- Εκы свуйድраሪի
- Иктоጽуξ иςазኖряዋሺኬ усрекотаф
- Αр ι ሉвро
- Оբ аηихреχеδ
- Ιщωцεዶет изυвኤ գупсክդе
Bayammerupakan tumbuhan atau tanaman yang biasanya di budidayakan untuk tujuan di konsumsi sebagai sayuran pendamping nasi. Anak dapat mengisi kolase dengan daun bayam 5. Tekstur fungsi dan ciri-ciri lainnya 315 415 Seni Anak menghasilkan karya kolase Indikator 1. Anak dapat menceritakan tentang manfaat sayur bayam 4. Ciri Ciri Tanaman Bayam.
ADVERTISEMENT CONTINUE READING BELOW KARYA TULIS ILMIAH Laporan Ini Di Ajukan Sebagai Syarat Umum Untuk Menempuh Ujian Madrasah Disusun Oleh Nama Siti Juwariyah NIS/NISN 180830/0026790037 Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam IPA YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL AHROM MADRASAH ALIYAH AL AHROM KARANGSARI TERAKREDITASI – B Jl. Nangka Kelurahan Karangsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak TAHUN PELAJARAN 2020/2021 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha Keripik Bayam Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat kesuburan tanah yang baik. Banyak sekali tanaman yang dapat tumbuhan subur di Indonesia. Salah satunya dari jenis sayur-sayuran. Dari jenis sayuran saja banyak sekali variannya. Disini, saya mengambil bayam sebagai sampelnya. Tanaman sejuta manfaat ini dapat tumbuh dengan subur di berbagai wilayah di Indonesia. Sesuai dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang-orang zaman sekarang akan lebih berhati-hati dalam membeli suatu produk entah itu produk makanan dan minuman. Zaman dulu orang membeli makanan hanya memperhatikan pada rasanya yang enak dengan harga murah tanpa harus melihat prefektif kesehatannya dan tidak tahu apa yang akan terjadi jika makanan tersebut masuk ke dalam tubuh kita. Akan tetapi, akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam memberi makanan adalah memperhatikan rasa, gizi dalam makanan tersebut, dan baru memikirkan harga. Oleh karena itu keripik bayam dapat dijadikan inovasi bagi kaum zaman sekarang. Mengapa demikian? Karena manusia zaman sekarang tidak melihat suatu produk makanan dari harga saja, namun juga melihat gizi apa saja yang terkandung di dalamnya. Mudahnya mendapatkan sayuran ini, menjadikan bayam banyak di olah menjadi olahan makanan. Tumbuhan bayam dapat dijadikan sebagai tumis bayam, sayur bening, dan lain-lain. Kandungan vitamin dan mineral yang terkandung dalam bayam sangat baik bagi kesehatan tubuh. Mengkonsumsi sayuran bayam secara rutin dapat menurunkan resiko terkena penyakit stroke. Selain itu, sayuran bayam juga sangat berguna untuk pembentukan sel darah merah di dalam tubuh sehingga tubuh tidak mudah terserang anemia atau kurang darah. keripik bayam merupakan cemilan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan baik kalangan muda maupun tua karena rasanya yang enak, gurih, dan sehat. Pada waktu itu saya membuat “KUMANG” atau Krupuk manga berhubung manga saat ini sedang tidak musim saya menggantikan krupuk manga dengan keripik bayam. Peluangnya banyak anak-anak yang suka begitu pulah orang tua sehingga hal tersebut bisa menjadi patokan atau semangat motivasi bagi saya untuk tetap dan selalu berusaha memproduksi keripik bayam ini. Namun, tak sedikit dari masyarakat Indonesia yang tidak suka mengkonsumsi sayuran. Melihat keadaan tersebut, saya bermaksud membuat bayam menjadi produk olahan yang berbeda dari biasanya. Di sini, saya akan membuat bayam menjadi keripik bayam. Rasa keripik yang renyah dan gurih menjadikan keripik masih menjadi primadona cemilan bagi kebanyakan orang. Usaha yang saya dirikan ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan baku bayam secara maksimal dengan produk olahan yang berbeda dari biasanya agar lebih digemari oleh semua kalangan. Kedua, saya ingin mendapatkan pengalaman bagaimana cara menjalankan usaha bisnis yang nantinya akan menambah pengetahuan dan wawasan saya dalam berbisnis. Yang membuat saya optimis dalam menjalankan usaha ini dilihat dari ketersediaan bahan baku pembuatan keripik bayam yang mudah dijumpai dan jumlah pesaing produk ini masih sedikit. Berdasarkan keterangan tersebut diatas maka dari itu penulis bermaksud menyusun karya tulis dengan judul “PRODUKSI USAHA KERIPIK BAYAM”. Semoga dengan tersusunnya karya ini bisa menambah pengetahuan para pembaca Tujuan Penelitian Memberikan penjelasan mengenai sistem produksi usaha keripik bayam. Memberikan penjelasan mengenai cara menghitung data biaya keripik bayam. Memberikan penjelasan mengenai strategi promosi hasil usaha keripik bayam. Rumusan Masalah Bagaimana Sistem Produksi Usaha keripik Bayam ? Bagaimana Cara Menghitung Data Biaya keripik Bayam ? Bagaimana Strategi Promosi Hasil Usaha keripik Bayam ? Manfaat Penulisan Untuk mengethaui berbagai manfaat dari keripik bayam yang selama ini kita tidak mengetahuinya. Kita bisa mengetahui lebih dalam tentang pengolahan bayam sebagai keripik. BAB II PEMBAHASAN Landasan Teori Usaha Keripik Bayam Bayam merupakan makanan kegemaran dari tokoh kartun terkenal Popeye. Setiap kali mengkonsumsi bayam, Popeye berubah menjadi sangat kuat dan tak terkalahkan. Tentu bukan tanpa alasan kenapa sang penulis memilih bayam sebagai makanan super dalam ceritanya. Dalam kehidupan nyata, bayam memang memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Bayam Amaranthus spp merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari suku Amaranthacea, Amerika tropik namun sekrang tersebar keseluruh dunia. Tumbuhan ini terkenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. Tanaman bayam mempunyai struktur batang, daun, bunga dan alat reproduksi. Bagian batang pada bayam banyak mengandung air dan tumbuh tinggi di atas permukaan tanah. Terkadang batangnya mengeras seperti kayu, dan mempunyai cabang banyak. Cabang-cabang pada tanaman bayam biasanya akan melebar dan tumbuh tunas baru yang sering dipangkas. Daun bayam umumnya berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing, dan urat-urat daunnya terlihat jelas. Warna pada daun bayam bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputihan sampai warna merah. Struktur yang terdapat pada daun bayam liar umumnya kasap dan kadang-kadang berduri. Tanaman bayam memiliki bunga yang tersusun dan tumbuh tegak, biasanya bunga keluar dari ujung tanaman ataupun dari lekukan daun. Bentuk bunga bayam memanjang mirip ekor kucing dan pembuangannya dapat berlangsung musiman atau tahunan. Alat reproduksi yang dimiliki oleh tanaman bayam umumnya dilakukan secara generatif biji. Dari setiap tandan bunga dapat dihasilkan ratusan hingga ribuan biji bayam. Ukuran biji bayam sangat kecil, bentuknya bulat dan berwarna coklat tua mengkilap sampai hitam kelam, namun pada varietas bijinya berwarna putih sampai krem. Bayam cabut atau bayam sekul alias bayam putih Amaranthus tricolor, ciri-ciri dari bayam cabut adalah memiliki batang kemerahan atau hijau keputihan dan mempunyai bunga yang keluar dari lekukan cabang. Bayam cabut yang batangnya merah sering disebut bayam merah, sedangkan bayam cabut yang batangnya putih sering disebut bayam putih. Deskripsi Data Usaha Keripik Bayam Sistem Produksi Usaha Bayam merupakan sayuran yang memiliki kandungan gizi yang sangat banyak. Sehingga banyak orang yang mengolah bayam menjadi makanan yang lezat salah satunya keripik bayam. Langkah-langkah Cuci bersih daun bayam dan tiriskan Haluskan bawang merah,bawang putih,kemiri,ketumbar, dan penyedap rasa Buat adonan tepung dengan air secukupnya dan campurkan bumbu yang telah dihaluskan tadi. Panaskan minyak, setelah panas, kecilkan apinya. Celupkan daun bayam satu persatu. Goreng sampai kuning keemasan. Setelah dingin, simpan keripik bayam di wadah tertutup. Aneka Produksi Olahan bayam banyak sekali mengandung manfaat bagi tubuh ,dan rasanya yang enak,gurih,dan sehat membuat orang banyak yang suka ,bayam memiliki banyak sekali variasi olahan salah satunya keripik Bayam Bolu Bayam Urap Bayam Nugget Bayam Bakwan Bayam Manfaat Bayam memiliki gizi dan nutrisi yang penting bagi tubuh dan rasanya juga diolah menjadi berbagai jenis olahan bayam. Bayam memiliki banyak vitamin dan mineral salah satunya Vitamin A Vitamin C Vitamin B Vitamin E Magnesium Zat besi Potensi Saya ingin merubah sayur bayam menjadi olaha yang enak dan tentunya bukan olahan yang itu itu satunya adalah keripik bayam. keripik bayam ini tentunya cocok apabila dijadikan cemilan dan bisa menjadi pelengkap saat anda makan. Saya akan menjualnya ke toko toko sekitar saya sehingga cepat laku dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Perencanaan Produksi Saya ingin perencanaan produksi saya lebih bagus lagi yaitu dengan menambahkan varian rasa seperti rasa balado,pedas,dan keju agar rasanya lebih bervariasi dan lebih enak. Alat dan Bahan Alat Kompor Wajan Pisau Cobek Spatula Tirisan Serok Baskom Gas Bahan Bayam Bawang merah Bawang putih Ketumbar Penyedap Rasa/Royco Kemiri Tepung beras Minyak goreng Proses produksi Saya memproduksi produk saya sendiri. Karena Saya memproduksi sendiri sehingga tidak terlalu banyak pengeluaran yang dikeluarkan sehingga keuntungan lebih besar diperoleh saya. Pengemasan Produk Saya ingin mengemas produk saya sama dengan pengemasan cemilan pada menggunakan kemasan plastik. Menghitung Data Biaya Modal Sebesar Rp. Harga 5 ikat bayam Rp. Tepung Beras Rp. Minyak goreng kecil Rp. Semua bumbu Rp. Plastik kecil Rp. isi 100 Biayanya Jika dalam seikat bayam saya mampu membuat 3 bungkus bayam, di dalam bungkus tersebut 10 lembar daun bayam yang dihargai Rp. maka 5 ikat bayam dapat membuat 15 bungkus keripik bayam. Maka pendapatan yang saya peroleh adalah Rp. saya akan mendapat untung Rp. Strategi promosi produk hasil usaha Pengertian Promosi Promosi pada hakikatnya adalah suatu komonikasi pemasaran artinya aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi ,membujuk dan mengingat pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan yang bersangkutan. Promosi merupakan salah satu bagian dari rangkain kegiantan pemasaran suatu barang atau makanan tujuan dari promosi penjualan sangat beragam yakni merangsang permintaan, meningkatkan hasrat konsumen untuk mencoba produk. Menentukan strategi Promosi Penjualan Secara Langsung Yaitu bentuk promosi secara personal yang dimana dalam promosi ini si penjual akan memberikan sample makanan yang akan dicoba oleh konsumen/pembeli sehingga merangsang terjadinya pembelian. Sebenarnya tidak hanya makanan yang bisa melakukan promosi ini namun juga barang ataupun jasa. Pejualan Secara Distributor Yaitu saya ingin menitipkan/menjualnya ke warung ataupun toko toko di sekitar rumah saya agar cepat laku dan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar. Melakukan Promosi Produksi Hasil Usaha Pada waktu itu saya melakukan promosi secara langsung kepada tetangga dan teman teman saya dirumah. Dan saya mendapatkan respon positif dari mereka. Dari hal itulah membuat saya lebih percaya diri utk berjualan dan itulah promosi produk hasil usaha yang saya lakukan. Analisis Data Penjualan Keripik Bayam Analisis Produk Produk yang ditawarkan dalam usaha saya, berupa keripik yang terbuat dari sayur bayam dengan karakteristik produk saya dibanding dengan produk lain dipasaran adalah Tanpa mengandung pengawet, pemanis, dan pewarna. Daya tahan keripik untuk disimpan dalam waktu lama. Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas. Strategi Harga Strategi harga saya lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk yang rendah bila dibandingkan dengan pesaing keripik mencangkup seluruh elemen masyarakat. Dan memberikan diskon bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah banyak. Strategi Distribusi dan Promosi Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk. Khususnya di warung, sekolah, atau toko di perumahan. Analisis Pasar Profil Konsumen Target profil konsumen kami adalah seluruh lapisan masyarakat dari semua kalangan yang terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa. Persaingan dan Peluang Pasar Potensial dan Strategi Masih jarang yang menjual olahan dari sayur bayam menjadi keripik. Meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis dengan kami tetapi mereka pada umumnya hanya memproduksi jika ada pesanan saja. Dengan situasi pesaingan yang demikian itu, saya melihat bahwa bagi usaha saya untuk berkembang masih terbuka lebar dan membuat saya semakin mantap untuk memulai usaha ini. Strategi Pemasaran Produk Menggunakan bayam alami tanpa pengawet Tanpa penyedap rasa dan pewarna Proses pembuatannya secara tradisional Harga Harga keripik bayam Rp. BAB III PENUTUP Kesimpulan Usaha Keripik Bayam Kesimpulan mengenai bisnis makanan yang kekinian dan menyehatkan “keripik Bayam” ini sangatlah mudah untuk ditiru. Karena bahannya yang mudah di temui selain itu harga bahannya pun cukup terjangkau namun jika dijual dan dijadikan bisnis maka akan mendapatkan keuntungan yang cukup menggiurkan. Di dalam melakukan bisnis makanan ini kita sudah melakukan inovasi. Dengan modal Rp. saya yakin saya mampu menjalankan usaha saya ini. Dan dengan adanya rancangan usaha yang telah saya buat ini dapat mempermudah saya dalam mendirikan dan mengembangkan usaha ini. Saran Hasil makalah ini masih banyak sekali terdapat kekurangan-kekurangannya. Jadi saya mohon kepada bapak/ibu guru berkenan untuk memberikan kritikan terhadap makalah prakarya saya ini. Dan tentunya saya ingin kedepannya nanti keripik bayam ini perlu adanya inovasi baik dari segi rasa, bentuk maupun kemasan, karena selera konsumen dapat berubah seiring perubahan zaman. LAMPIRAN
0Aoiwq.